Memulai untuk sebuah ketertundaan

November 2, 2011

waktu terus berlalu, lambat atau cepat hanyalah sebuah perasaan yang bisa menilai. 3 tahun tidak melihat blog terasa sebentar, 1 tahun berdiam diri tanpa ada aktifitas berarti untuk membahagiakan orang lain terasa lama.

Sekian waktu mengikuti arus kehidupan yang mulai dirasakan melelahkan akhirnya menemukan sedikit jawaban dari pembicaraan kosong disebuah tongkang yang terapung diatas sungai kapuas. Ketika badan ataupun pikiran dirasakan melelahkan untuk terus merasakan yang harus dijalani ada sebuah pemahaman untuk mencari “Sandaran”. kadang kita terlena hanya mencari sekedar sandaran tanpa disadari ternyata yang dijadikan sandaran adalah “Rapuh”, jangankan untuk menerima beban baru dia sendiripun sudah tidak mampu untuk menopang beban sendiri yang mungkin akan runtuh dengan sendirinya…….. Carilah sandaran yang kokoh untuk mampu menopang lelahnya badan yang makin ringkih.

contoh kasus……. kalau diri sudah merasa ingin mencari pasangan baru, jangan mencari pasangan yang justru akan menambah beban hidup yang sudah seharusnya di tanggung dalam artian carilah pasangan baru yang sudah mapan dalam segala hal termasuk financial sehingga kita tidak terbebani lagi. ini hanya contoh kasus yang bisa saya cerna.

ada sebuah omongan terucap “kalau ingin makan sate, tidak perlu kita membeli seekor kambing. cukupkanlah membeli satu porsi sate untuk bisa memuaskan diri setelah kita bayar langsung bisa kita tinggal pergi…….. banyak makna yang bisa diambil dari omongan tersebut, namun sayang saya tidak bisa mengungkapkannya….maaf

semua terserah penilaian diri masing-masing, sama seperti menilai lebih lama mana antara waktu 1 tahun dengan waktu 3 tahun

Mohon Maaf – Untuk sebuah Keikhlasan

Oktober 12, 2007

kepala1.jpg

Satu bulan sudah dijalani untuk melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan, 29 hari atau 30 hari hanyalah sebatas hitungan. Semuanya hanya menjalankan sesuai dengan apa yang di yakini tanpa menyalahkan yang lain.

1 bulan pergulatan dengan niat penyucian diri yang mudah-mudahan tercapai apa yang diharap dan tidak menjadikan ternoda lagi setelah lewat massa Ramadhan.

Kesalahan mungkin telah banyak aku lakukan, dengki mungkin telah banyak aku prasangkakan………………padang pasir mungkin telah aku nodai dengan tetesan darah kotor dan hina.

Di Hari yang Fitri ini hanya satu yang ku harap :

KEIKHLASAN untuk dapat memaafkan segala khilaf dan salahku.

Minal A’idin wal Faidzin, hanya itu yang mampu ku serukan untuk semuanya

Mohon Maaf Lahir dan Bathin, hanya itu yang ku minta mohonkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H

“Maaf” – Antara Santun dan Naif

September 19, 2007

uo-fencing-club-logo.gif

Maaf – sebuah kata yang mungkin untuk sebagian orang berat untuk mengucapkannya, tapi untuk sebagian orang lagi mungkin sangat gampang. Bahkan karena sangat gampangnya terkesan agak naïf ketika di ucapkan Maaf – adalah satu kata yang di ucapkan oleh orang yang “telah” berbuat salah kepada orang lain dimana ia berbuat salah, dengan harap orang yang dimintai maaf bisa memaafkan dan dengan suatu janji tak terucap untuk tidak melakukan lagi kedepannya Aku telah banyak menemukan kejanggalan dalam penggunaan kata “Maaf”. satu contoh yang sering aku temukan adalah ketika ada rekan kerja menghadap bossDi depan pintu dia mengetok pintu, setelah pintu terbuka dia berucap “Maaf pak, mengggu…………..”. Kenapa dia harus minta maaf ??Apalak dia piker perbuatannya itu salah ?Kalau salah kenapa dia lakukan ?Bukankah dia menghadap boss bukan untuk urusan sepele ?Bukankah sebelum menghadap boss dia sudah berfikir baik dan buruknya ?Kalau memang menurut dia salah kenapa tetap menghadap ?Sehingga ada kata “maar” disana Ada satu contoh yang agak geli, ketika kami sedang berkumpul, ada kawan berucap “maaf” tak lama kemudian dia mengeluarkan gas dari perutnya. Kalau toh itu suatu kesalahan (menurut dia) sehingga harus minta “maaf” kenapa dilakukan ? Apa salahnya kalu dia menghindar dulu sebentar. 

Apakah “Maaf” telah ada pergeseran arti ?????

 Allahu Akbar – Allahu Akbar – Allahu Akbar – Walillahilhamdu Selamat Berpuasa dan Selamat Hari Raya idul FitriMohon Maaf Lahir dan Bathin atas Segala Khilaf yang telah aku lakukan

Bahagia dan Gembira dalam Satu Perspektif

September 16, 2007

081.jpg

Bagagia…Gembira….Apa dan Bagaimana ????

Bahagia adalah apa yang dirasakan hati untuk suatu hal yang di nanatikan dan di harapkan.

Gembira merupakan ekspresi luar yang tampak karena bahagia yang di peroleh hati.

Anak kecil lebih cepat dapat mengekspresikan bembira yang ia rasakan ketia sedang bahagia, lain halnya dengan orang tua

……………

Dalam satu sisi kita bahagia menghadapi dan menjalani bulan Ramadhan, kita bahagia sebab bulan Ramadhan adalah bulan seribu bulan yang teramat sangat di nantikan oleh orang yang beriman kepada sang Khalik Allah SWT……

Namun bahagia apa yang semestinya kita ekspresikan sekarang, dan apakah kita bisa mengekspresikan kebahagian yang kita rasakan ????

di saat kita bahagia menyambut puasa, disaat itu pula kita harus di hadapkan pada harga kebutuhan yang terus melonjak tanpa kendali, di saat itu pula kita mendengar dan bahkan menyaksikan saudara kita yang tertimpa musibah, di saat itu pula saudara kita baris membentuk antrian panjang hanya untuk 1 liter minyak tanah.

Bahagia yang kita.

Pespektif mana yang semestinya kita pakai ???

Pola Fikir

Agustus 30, 2007

Mencari

untuk sebuah pola fikir “Aku mengerti keadaanmu” , untuk sebuah pola fikir “Andai Aku jadi Kamu” maka aku akan begini……begini…..dan begini…..

itukah sebuah pola fikir yang di anggap benar atau mungkin di benarkan ??…… Aku sendiri tidak bisa menempatkan hal itu dalam benak fikiranku……Apakah Aku yang salah??

berapa lama waktu yang telah dia habiskan untuk menjalani hidup, dan berapa lama waktu kita mengenal dia…..apakah itu sebanding?, sehingga dengan sekonyong-konyong dan dengan sombong nya kita bisa menerapkan pola fikir yang demikian.

Dia bertindak sesuai dengan apa yang telah dia lalui dalam hidup, sama mungkin seperti kita. Tapi dengan tiba-tiba kita berkata “Andai Aku jadi Kamu” aku akan begini…..begini….dan begini…. dan itu sifatnya sedikit memojokkan langkah yang dia pilih

Itukah hal sebenarnya terjadi……………………………………???

Untuk sebuah Keberadaan

Agustus 28, 2007

Terkadang kita tidak menyadari bahkan mungkin tidak mau mengakui akan berartinya sesuatu yang telah kita miliki dan ada di samping kita sampai ia jauh atau mungkin meninggalkan kita.

Cintailah apa yang telah kita miliki daripada mencintai apa yang belum kita miliki, yakinlah bahwa kita baru menyadari betapa berartinya ia setelah ia tidak lagi di samping kita…….Tapi jangan sampai itu terjadi

Persimpangan………

Agustus 25, 2007

Dalam sebuah persimpangan yang kita hadapi………………..kita harus memilih untuk meneruskan perjalanan…….namun ada sebuah pertanyaan yang kemudian harus kita jawab dan mungkin memerlukan jawaban yang bijak.

Apakah itu pilihan kita atau kita memang terpilih untuk menjalani ??? terkadang kita dihadapkan pada sebuah pilihan namun kita diposisi yang sama sekali tidak bisa memilih. pilihan kita hanyalah menjalani dan menjalani. Jalani pilihan yang harus di jalani itulah yang selama ini aku pilih

Hello world!

Agustus 25, 2007

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!